Senin, 31 Maret 2014

Jangan Pililh Parpol

Gimana, udah siap mencobolos parpol apa yang akan kamu pilih pada tanggal 9 April besuk? Siap dong, kan katanya kalau tidak mencoblos atau golput udah gak zamannya lagi. Benarkah demikian?

Dalam sejarahnya, bangsa Indonesia telah mengalami berbagai pengalaman hidup dalam berbagai sistem politik. Baik dari yang demokratik sampai yang otoriter. Untuk memperjuangkan keyakinan-keyakinan politik dan ideologi, kita juga sudah memiliki pengalaman dalam pembentukan berbagai partai politik. Namun dari berbagai pengalaman tersebut apakah sudah mendewasakan kita dalam berpolitik?

Karena ternyata pendewasaan politik itu saya kira belum terjadi. Bangsa ini baru saja mengalami sejarah kelam, bangsa kita mengalami kevakuman kehidupoan politik yang cukup panjang akibat perilaku rejim orde baru. Rejim orde baru telah mengibiri dan mengendalikan berbagai aktivitas politik warganegara dalam memperjuangkan kepentingan dan keyakinan ideologisnya. Orde baru dengan sedemikian rupa telah mengendalikan kehidupan politik, termasuk didalamnya partai politik. Bahkan dengan cara yang brutal yang penuh dengan penindasan dan eksploitasi terhadap rakyat kebanyakan.

Selain menghilangkan kesempatan bagi rakyat dalam memperjuangkan hak-hak mereka, dan kepentingan-kepentingan politiknya. Orde baru juga tidak mengajarkan pendidikan poltik dengan baik. Orde baru hanya mengajarkan bagaimana cara berpolitik yang manipulatif.

Lantas sekarang setelah reformasi berhasil menumbangkan rezim orde baru yang otoriter, yang seharusnya sudah terbuka ruang baru bagi warga negara khususnya bagi kaum yang selama ini tertidas, mulai mengembangkan hak-hak mereka dan keyakinan ideologisnya? Apakah elit-elit politik yang membentuk partai-partai politik baru telah melakukan pendidikan politik dalam rangka pendewasaan politik?

Sayangnya, mereka yang membentuk partai politik di masa reformasi ini malah mewarisi ilmu politik manipulatifnya orde baru. Karena mereka yang telah membentuk sejumlah partai politik di era reformasi adalah kaum elit lama yang pro pada status quo untuk terus berkuasa dan mempertahankan kepentingan poltik dan ekonominya. Partai-partai tersebut tidak dapat mewakili sepenuhnya kepentingan rakyak banyak, khususnya kepentingan-kepentingan dari kaum yang selama ini hidupnya tertindas, seperti kaum tani, buruh, nelayan, masyarakat adat, dan kaum miskin perkotaan, dan lain sebagainya.

Tidak sedikit mereka yang membentuk partai-partai politik kemudian menipu rakyat. Dengan menggunakan berbagai jargon politik dan jargon ideologi seolah-olah hendak memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Mereka melakukan penipuan khususnya kepada kaum yang tertindas hanya untuk memperolah suara dalam pemilu dan kedudukan politik. Setelah itu, mereka mengabaikan janji-janji politiknya dengan berbagai alasan.Kehidupan rakyat kebanyakan tetap susah akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak.

Sebagian warga negara sekarang ini semakin pesimis terhadap partai politik. Bahkan banyak orang meragukan kehidupan berdemokrasi sebagai jalan bagi kehidupan ke arah yang lebih baik. Apalagi ditambah dengan praktek korupsi yang semakin merajalela. Yang lebih parah lagi adalah, bagi masyarakat yang hidupnya tertindas menganggap proses demokratisasi di Indonesia adalah jalan kematian yang baru bagi mereka.

Kenyataan tersebut sesungguhnya sangat memperumit kehidupan politik di negeri ini. Para elit politik yang pro status quo telah menelikung dan membuat keruh proses domokratisasi di negeri ini, sehingga hal ini justru menguntungkan mereka disaat masyarakat sudah bersikap pesimis. Mereka yang telah menguasai partai politik akan terus berkuasa dan melakukan berbagai kebohongan politik dan melahirkan kebijakan negara baru yang tidak memihak. Dengan partai politik mereka dapat menguasai proses dan hasil pemilu.

JIka demikian. pada tanggal 9 April besuk, masihkah kita akan tetap mencoblos parpol? Yang hanya mengajarkan manipulasi, dan tidak mengajarkan pendidikan politik dengan baik. Bagaimana cara menggunakan kekuatan politik dan memperjuangkan hak-hak warga negara secara sehat dan berpihak kepada kepentingan orang banyak, bukan kepentingan segolong orang tertentu, apalagi kepentingan elit, termasuk kepentingan orang-orang yang menjadi elit di dalam partai tersebut.

Tetapi semua terserah pada kita, mau tetap pergi ke TPS untuk memilih parpol yang seperti tersebut diatas. Atau kita akan tidur manis dirumah. Yang terpenting kita sebagai warga negara yang baik, harus tetap menggunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya. Dan memilih untuk tidak memilih juga hal yang lebih baik. he he ...

1 komentar:

  1. How to make money from betting on sports? - Work
    What 안양 출장안마 are the best ways to make 강릉 출장샵 money betting on 당진 출장안마 sports? หารายได้เสริม In a gambling world, there are 강릉 출장샵 hundreds and thousands of people out there who make

    BalasHapus