Senin, 24 Maret 2014

Mengenal Parpol Jadul

9 April besuk, negara kita mau ngadain pemilu legislatif. Berarti kita mau nggak mau akan mencoblos caleg pilihan kita. Bicara soal caleg (calon legislatif) maka bicara tentang parpol. Apa sih Parpol atau partai politik itu? Partai berasal dari kata Yunani, yakni "Pars" yang artinya "bagian" atau "bagian dari keseluruhan". Jadi partai politik itu harus lebih dari satu, karena kalau partai politik kok hanya satu, wah itu berarti melanggar pars itu sendiri. Ngomong-ngomong berapa sih jumlah parpol yang akan berlaga di 9 April mendatang? Yang jelas lebih dari satu kok. he he

Sedang Partai politik sendiri adalah kumpulan dari orang-orang yang tujuan, azas, dan yang pasti haluan politiknya sama. Mereka kemudian berusaha untuk memenangkan dan mencapai cita-cita politik dan sosial mereka secara bersama-sama. Ada juga yang mengartikan partai politik adalah sekumpulan orang yang mengorganisir diri dengan paham politik tertentu. Mereka berkompetisi dalam pemilihan umum sebagai upaya untuk memenangkan posisinya di parlemen atau pemerintahan baik lokal maupun nasional. Seperti yang akan berlangsung pada tahun ini. Partai Politik bisa juga diartikan sebagai perkumpulan warga negara yang sepaham. Yang mengembangkan kepentingan politik bersama dalam proses pembentukan kehendak dan pengambilan pendapat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Guna mempengaruhi kebijakan pemerintah, pengisian jabatan-jabatan politik dan pengaturan kehidupan politik dan bernegara.

Parpol lahir
Mau tahu kapan parpol lahir? Anda penasaran, sama saya juga....
Gini sejarahnya, he he.. dulu pada abad pertengahan, di negara Inggris ,parpol yang lahir saat itu ada dua yakni partai Tories dan partai Whigs. Kemudian di Jerman pada tahun 1848 juga sudah ada parpol, bersamaan dengan pembentukan parlemen nasional Jerman saat itu. Katanya sih, Sebagai kompromi akibat kegagalan revolusi tahun 1848-1849 maka Jerman membentuk sebuah parlemen.
Partai yang dominan pada periode tersebut adalah partai elite. lewat pemilu terbatas, mereka memilih aggota parlemennya. Partai elite maksudnya adalah untuk mendapatkan kursi di parlement ukuran yang ditentukan adalah besarnya orang menyetor jumlah pajak ke negara. Makin banyak orang menyetor pajak makin banyak memperoleh suara untuk mendapatkan kursi di parlemen. Akibatnya hanya orang-orang kaya saja yang bisa masuk ke parlemen. Sementara, kandidat-kandidat dari rakyat seperti buruh tidak bisa masuk parlemen, kalaupun masuk harus mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya. Belum lagi pada masa tersebut kaum parempuan belum mempunyai hak memilih.
Maka kemudian pada tahun 1875,Gabungan serikat-serikat buruh di Jerman mendirikan partai Sosial-Demokrat Jerman (SPD Jerman). Pembentukan Parti ini untuk menghadapi dominasi partai elite. SPD mengambil bentuk dan ciri sebagai Partai Massa. SPD kemudian tidak hanya berkembang di Jerman tapi juga di seluruh Eropa dan benua lainnya. Perkembangan selanjutnya adalah, pada awal abad XX Parpol mengalami perkembangan bentuk dengan pilihan idiologi yang lebih bervariasi, seperti Partai Kristen Demokrat dan Partai Liberal.

Di Indonesia
Indonesia membentuk Parpol jauh sebelum kemerekaan. Yakni pada paruh pertama abad XX, di awal kebangkitan pergerakan nasional yang menentang kolonialisme Belanda. Pada tahun 1911 Kaum pergerakan Indonesia mendirikan parpol pertama dengan nama Indische Partij (Paratai Hindia). E.R.E Douwes Dekker yang lebih dikenal dengan Setia Budi adalah orang yang mendirikan partai ini, kemudian tahun berikutnya dua tokoh pergerakan nasional lainnya ikut bergabung yakni Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Surjaningrat atau Ki Hadjar Dewantoro. Dalam hal ini jangan tanya saya kenapa satu orang kok punya dua nama, saya sendiri juga gak tau tuh...biar keren kali he he... OK lanjut. Indische Partij mempermaklumkan suatu "nasionalisme Hindia" dan menuntut kemerdekaan. Kemerdekaan siapa? ya kemerdekaan bangsa Indonesia lah, masak kemerdekaan bangsa lain.

Berikutnya, pada awal tahun 1918 di Surakarta, salah satu tokoh kyai yang juga menjadi pemimpinan gerakan nasional kemerdekaan yakni Haji Misbach, juga mendirikan Insulinde. Tapi ada juga ada yang menyatakan bahwa Insulinde telah berdiri sejak tahun 1907. Partai ini awal mulanya merupakan perkumpulan kecil dengan anggota sebagian besar orang Indo, Tionghoa peranakan, dan Priyayi Profesional. Namun pada tahun 1919 keanggotaannya meluas dengan cepat sekitar 10.000 anggota karena merangkul dukungan kaum tani di pedesaan.

Pernah dengar PKI? Kalau belum dengar kebangeten deh lo..nah gini sejarahnya.Partai Komunis Indonesia (PKI)lahir pada tahun 1924. Sebelumnya Pada tahun 1914, aktivis serikat buruh berkewarganegaraan Belanda yang bernama H.J.F.M Sneevliet mengusung ide-ide sosial demokrat revolusioner dan mulai merintis PKI. Sneevliet sendiri tiba di Indonesia pada tahun 1913, kemudian pada tahun 1914 dia mendirikan Indische Social-Democratische Vereeneging (ISDV) atau ikatan Sosial_Demokrat Hindia. Awalnya keanggotaan ISDV seluruhnya orang Belanda, namun sejak tahun 1915 organisasi ini mulai mendekati Serikat Islam, karena Sarekat Islam mempunyai basis keanggotaan dari masyarakat bawah. Keberhasilannya menarik sebagian basis dukungan Serikat Islam terutama serikat buruh, kemudian PKI menjadi partai komunis terbesar di Asia pada abad ke XX.

Pada tanggal 4 Juli 1927, Sukarno dan Algemeene Studieclubnya juga memprakarsai pembentukan sebuah Parpol baru dengan nama Perserikatan Nasional Indonesia, dengan Sukarno sebagai ketuanya. Kemudian pada bulan Mei 1828, Sukarno merubah nama partai ini menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI). Tujuan PNI adalah mencapai kemerdekaan bagi kepulaauan Indonesia dengan cara nonkooperatif dan dengan organisasi massa. PNI adalah Parpol pertama yang beranggotakan etnis Indonesia. Semata-mata untuk menciptakan kemerdekaan politik, berpandangan kewilayahan yang meliputi batas-batas Indonesia sebagaimana pemerintah kolonial Belanda telah menentukannya, dan berideologi nasionalisme sekuler.

Serikat Islam yang sejak awal tahun 1920-an menjadi kekuatan politik pribumi melawan kebijakan kolonialisme Belanda. Kemudaian pada tahun 1929 membentuk partai pula dengang nama Partai Serikat Islam Indonesia. Partai ini termasuk yang tidak beraliran nasionalis, alirannya Islam.

Tahun 1930, pemerintah kolonial Belanda tidak lagi mengizinkan PNI menjalankan aktivitas politiknya. Belanda menilai PNI dapat mengancam stabilitas politik kekuasaan kolonialismenya. Maka pada April 1931 sebagian pimpinan dan anggota PNI membubarkan PNI dan mendirikan Partai Indonesia (Partindo) yang ketuanya adalah Sartono. Partindo meneruskan cita-cita perjuangan PNI namun dengan cara-cara yang lebih moderat.

Awal tahun 1932, Soetan Syahrir dan Mohammad Hatta pulang dari negeri Belanda setelah menamatkan studinya, mereka mendirikan organisasi politik baru di luar Partindo yakni Club Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru). Parpol ini lebih menekankan program pendidikan poltik kepada anggotanya dan rakyat Indonesia tentang kebangsaan serta menitik beratkan sebagai partai kader.

Tidak semua parpol pada masa perjuangan kemerdekan menganut paham nonkooperatif dan radikal. Sebagian kelompok pergerakan pada tahun 1935 ada juga yang mendirikan Partai Indonesia Raya (Parindra). pemimpinnya adalah Dr. Raden Soetomo, Mohammad Hoesni Thamrin, dan Mr. Susanto Tirtoprodjo. Meskipun Parindra mengambil sikap moderat namun Parpol ini punya pengaruh yang cukup besar di Voolksraad (parlemen ciptaan Belanda.

Pada era perjuangan kemerdekaan Indonesia, parpol juga telah melakukan koalisi. Pada Mei 1939, Muohammad Hoesni mewakili Parindra, Amir Syarifuddin mewakili Gerindo, Abi Kusno mewakili PSII, mereka kemudian mendirikan GAPI atau Gaboengan Politiek Indonesia. GAPI mempunyai program antara lain: Hak menentukan sendiri bangsa Indonesia, Kesatuan bangsa berlandaskan "demokrasi sosial, politik, dan ekonomi", Membentuk parlemen pilihan yang demokratis dan bertanggungjawab kepada rakyat Indonesia, dan Solidaritas antara kelompok-kelompok politik di Indonesia dan kelompok politik di negeri Belanda demi mempertahankan garis anti fasis yang kuat. pada Desember 1939 GAPI menyelenggarakan Kongres Rakyat Indonesia di Batavia yang cukup berhasil.

Tahun 1942, Jepang masuk dan menjajah Indonesia. Untuk menghadapi serangan balik tentara sekutu, Jepang kemudian mendekati dan mengkonsolidasi kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi islam seperti NU dan Muhammadiyah. Akhir tahun 1943 Jepang membentuk MIAI (Majelis Sjuro Muslimin Indonesia atau dikenal dengan Masyumi). Kemudian pada tahun 1945, kita mengenal Parpol ini cukup berpengaruh di Indonesia. Mohammad Natsir memimpin Masyumi saat itu. Namun demikian, koalisi antara NU dan Muhammadiyah tidak bisa bertahan lama. Pada tahun 1952 NU keluar dari Masyumi dan mendirikan partai sendiri. Tahu namanya? yup benar namanya adalah Partai Nahdlotul Ulama.

Pada tahun 1945 terjadi pecah revolusi. Hal ini kemudian mendorong kelompok-kelompok revolusioner terutama kalangan pemuda. Mereka yang semasa pemerintahan Jepang bergerak di bawah tanah, Amir Syarifuddin memimpin dan membentuk Pemuda Sosialis Indonesia atau Pesindo. Kemudian pada Desember 1945 para pengikut Amir Syarifuddin bergabung dengan kelompok Sjahrir. Mereka kemudian membentuk Partai Sosialis Indonesia atau PSI. Dalam perjalannya PSI kemudian menitik beratkan menjadi partai kader yang banyak melibatkan kaum intelektual perkotaan.

Peran Parpol
Jika kita membandingkan parpol dengan kelompok kepentingan dan kelompok masyarakat sipil lainnya, parpol memainkan peranan khusus yang organisasi lain tidak bisa menggantikannya. Apa peran tersebut? ini dia peran penting tersebut. Setelah berhasil mengagregasikan berbagai kepentingan dan nilai yang ada dalam masyarakat, parpol kemudian mentransformasikannya menjadi sebuah agenda yang dapat menjadi platform pemilu. Platform tersebut mampu menarik banyak suar dari rakyat shingga parpol akan mendapatkan banyak kursi di parlemen. Selanjutnya parpol harus mampu mempengaruhi proses politik dalam legislasi dam implementasi program kebijakan publik. ya nggak?..
Peran selanjutnya adalah, Parpol adalah satu-satunya pihak yang dapat menterjemahkan kepentingan dan nilai masyarakat ke dalam legislasi dan kebijakan publik yang mengikat. Hal ini dapat mereka lakukan setelah mereka mendapatkan posisi yang kuat dalam parlemen daerah maupun nasional.

Fungsi Parpol
Dalam sistem demokarasi, setidaknya ada lima hal yang menjadi fungsi parpol, ialah: mengagregasikan kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai dari berbagai kalangan masyarakat.Kedua, menjajaki, membuat, dan memperkenalkan kepada masyarakat plarform parpol mereka. Ketiga, mengatur proses pembentukan kehendak politik dengan menawarkan alternatif-alternatif kebijakan yang lebih terstruktur. Keempat, merekrut, mendidik, dan mengawasi staf yang kompeten untuk jabatan publik dan untuk menduduki kurusi di parelemn. Dan yang kelima adalah, memasyarakatkan, mendidik, serta menawarkan kepada anggota-anggotanya saluran mana yang efektif bagi partisipasi politik mereka sepanjang pemilu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar