Kamis, 27 Maret 2014

Mengupas Tipe Parpol



Salam, kali ini kita akan mengupas tentang tipe-tipe parpol. Setidaknya kita akan mengetahui ada empat macam tipe parpol yang ada. Ada tipe partai elit, partai massa, partai elektoral, dan partai gerakan. Yang pertama, Kita akan mengkategorikan Partai elite ini menjadi dua, yaitu berdasarkan ketokohan lokal dan yang bersifat klientelistik. Partai elite yang menyandarkan pada ketokohan lokal ini tujuannya adalah agar elite-elit tradisional sebisa mungkin bisa mewakili konstituennya yang kebanyakan adalah masyarakat lokal. Strategi yang dimainkan dalam memperoleh suara melalui kewenangan elit tradisional dalam memperjuangkan kepentingan lokal mereka. Struktur dan jaringan organisasi partai jenis ini sangat tergantung pada elit tradisionalnya.

Sedang partai elit yang bersifat klientilistik bertujuan untuk mempertahankan kepentingan kelompok dan status quo. Dalam memperoleh suara strategi yang digunakan melalui hubungan struktur yang hirarkis dari lokal ke pimpinan-pimpinannya di nasional. Struktur dan jaringan organisasinya memiliki jaringan vertikal dan loyalitas antara pemilih dan pimpinan partainya, baik di tingkat lokal maupun nasional. Partai jenis ini memiliki basis sosial masyarakat pedesaan, lapisan kelas terbawah, yang pendidikannya relatif masih rendah, dan masyarakat migran perkotaan.

Tipe parpol yang kedua adalah tipe partai massa. Partai massa ini ada yang bersifat pluralis, protohegemonik, dan berbasis agama. Sedang partai massa yang bersifat pluralis ada yang berbasis kelas maupun yang sangat nasionalis. Yang berbasis kelas mempunyai tujuan bahwa perubahan sosial untuk kesejahteraan kelas pekerja. Strategi yang digunakan dalam memenangkan pemilu dengan cara memobilisasi kelas pekerja dan membangun politik identitas yang universal. Struktur dan jaringan organisasinya berbasis keanggotaan yang terkait dengan organisasi-organisasi buruh dan organisasi sosial lainnya. Basis sosial yang dimiliki adalah kaum buruh, pekerja pemerintahan dan kaum profesional.

Berbeda dengan partai massa pluralis yang berbasis kelasa, partai massa pluralis yang bersifat nasionalis tujuannya adalah untuk mempertahankan golongan masyarakat-kebangsaan secara nasional, partai ini struktur dan jaringan organisasinya berbasis keanggotaan dan terkait dengan ormas-ormas nasional. Karena basis sosialnya adalah kaum pekerja dan kaum menengah perkotaan.

Tipe kedua dari partai massa ini adalah protehegemonik. Sering disebut dengan istilah Leninis dan Ultranasionalis. Tujuannya adalah memperoleh dan menjalankan kekuasaan menurut ideologi yang dianutnya. Strategi yang digunakan dalam memperoleh suara dengan cara merekrut dan memobilisasi kader-kader dan anggotanya untuk pemilu parlemen dan ekstra parlementer. Stuktur organisasi dan jaringan yang dimiliki adalah keanggotaan yang ketat dan disiplin hirarkial atau komando, Basis sosialnya adalah kaum pekerja dan nasionalis kanan.

Yang ketiga dari tipe partai massa ini adalah partai yang berbasis agama. Partai massa berbasis agama ini ada dua macam, ada yang bersifat denominational atau pluralis agama dan ada yang bersifat fundamentalis atau Protohegemonik. Partai massa berbasis agama yang bersifat denominational ini bertujuan untuk mempertahankan kepentingan nilai-nilai keagamaan. Strateginya menggunakan isu-isu dan organisasi keagamaan dan mobilisasi berdasarkan ikatan keagamaan. Struktur organisasi dan jaringan kerjanya ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara dukungan partai dengan anggota komunitas keagamaan, dan seringkali dinyatakan secara eksplisit, Memiliki basis sosial lintas kelas-kelas sosial dalam masyarakat, secara sosial bersifat religius dan konservatif.

Sedang partai massa yang berbasis agama dan bersifat fundamentalis atau protohegemonik tujuannya adalah menguasai dan mengelola negara berdasarkan prinsip atau doktrin agama. Strategi yang digunakan dengan cara memobilisasi pengikut agama dan membangun identitas politik keagamaan melalui doktin ajaran agama. Struktur organisasi dan jaringannya bersifat hirarkial. Basis sosialnya adalah masyarakat religius dan masyarakat menengah ke bawah.

Tipe parpol lainnya adalah Partai elektoral. Partai elektoral ini dibagi menjadi dua, Catch-All Party atau partai anak bangsa dan personalistik.Partai elektoral yang bersifat catch-all party ini bertujuan untuk memaksimalkan dukungan pemilu melalui pengakomodasian kepentingan masyarakat luas. Strategi dalam memperoleh suara melalui isu-isu yang luas dan pencitraan kandidat. Struktur organisasi difokuskan untuk kampanye dan pemenangan pemilu. Basis sosialnya adalah berbagai lapisan masyarakat.

Sedang partai elektoral yang personalistik mempunyai tujuan untuk mengambil alih kekuasaan dengan mengandalkan figur sentral partai. Strategi dalam memperoleh suara melalui pemunculan kharisma personal pemimpin partai.Struktur organisasi tersentraliisir pada pimpinan partai. Basis sosialnya adalah masyarakat lapisan bawah dan masyarakat yang memiliki kesamaan etnis dengan pimpinan partainya.

Tipe partai yang keempat adalah tipe partai gerakan. Tipe partai Gerakan ini ada yang bersifat kiri liberal dan ada yang bersifat Ekstrim kanan. Partai gerakan kiri liberal mempunyai tujuan mengedepankan agenda-agenda postmaterialis diluar isu ekonomi. Melalui kombinasi melakukan gerakan protes dan melibatkan para pemilih yang peduli dengan isu-isu yang ditawarkan misalnya isu lingkungan, isu nuklir, dan lainnya. Basis sosialnya adalah masyarakat yang berpendidikan tinggi. Keanggotaan partai jenis ini sangat terbuka, kepemimpinannya agak cair dan terdesentralisasi.

Sedang partai gerakan yang Ekstrim kanan, akan mencapai tujuannya dengan cara mengedepankan isu-isu anti imigran. Dalam memperoleh suara caranya melalui program dan mencetak pemimpin yang kharismatik. Struktur organisasinya mempunyai ciri khas kepeimpinan yang kuat, namun secara organisasi agak lemah. Basis sosial dari partai ini adalah kaum konservatif tradisional dan kelompok-kelompok anti imigrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar