Minggu, 04 Mei 2014

Sejarah Politik Indonesia

Berbicara tentang sejarah politik Indonesia, maka kita tidak bisa melepaskan sistem dan bentuk pemerintahan yang kita anut. Sistem politiklah yang menentukan bentuk dan susunan pemerintahan mengembangkan demokrasi. Kita perlu menyadari bahwa sistem politik menjadikan pilihan harus sejalan dengan budaya masyarakat. Bukan mentransfer begitu saja sistem politik yang ada dari negara lain yang memiliki budaya politik yang berbeda dengan pemahaman masyarakat setempat.

Sejarah politik di Indonesia mengingatkan bahwa para pendiri negara kita telah mempersatukan bangsa Indonesia melalui proklamasi 17 Agustus 1945. Sebelum itu, nusantara adalah nama lain dari Indonesia. Nusantara adalah kumpulan bangsa-bangsa yang mandiri dan berdaulat, yang tidak jarang antara kerajaan yang satu dengan kerajaan lainnya saling menyerang demi perluasan pengaruh. Kebesaran Kerajaan Sriwijaya karena mampu menaklukkan wilayah kerajan sekitarnya, kebesaran kerajaan Majapahit karena mampu menundukkan kerajaan-kerajaan lainnya, demikian pula halnya kebesaran Kerajaan Mataram dan Gowa Makasar.Sebagai bangsa kita mau bersatu dengan sukarela dan dengan sejuta harapan yang besar untuk meraih kehidupoan yang lebih baik secara bersama-sama adalah pada masa awal kemerdekaan. Pada saat Bung Karno dan Bung Hatta mengumandangkan proklamasi, hampir seluruh Nusantara bersatu mendukung proklamasi dengan suka cita. Demikian juga pada tanggal 17 Agustus 1950 mereka para pemimpin negara bagian RIS memberikan dukungan kepada pemerintah Jakarta.

Pemerintahan Indonesia modern baik dibawah Resim Soekarno, dimana rakyat memuja dan memberikan harapan besar. Akhirnya menimbulkan kekecewaan di banyak daerah dam meletus pemberontakan dan korban jiwa yang besar. Demikian juga di zaman Pak Harto, dimana sebagian besar rakyat tersika melihat sebagian kecil masyarakat bergelimang kekayaan sedang sebagian besar lainnya hidup dalam serba kekurangan.

Masalah ketidakadilan pemerintah akan tetap menjadi persoalan yang memicu disintegrasi bangsa. Kita tidak meragukan lagi bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar. Tetapi kita juga tidak bisa mengelak bahwa banyak masyarakat yang justeru merasa tertindas oleh pemerintahnya sendiri. Memberikan Otonomi kepada pemerintah daerah sebagai mitra kerja akan memperkuat NKRI lebih kuat. Agar tidak akan serupa dengan kerajaan Majapahit, Sriwijaya, atau kerajaan-kerajaan besar nusantara lainnya. Padahal kerajaan-kerajaan besar tersebut telah berdiri ratusan tahun lebih. Persamaanya adalah selalu ada rakyat di daerah kekuasaan waktu itu yang memberontak mencari kesempatan pada saat negara dalam keadaan lemah atau lengah.

Sejarah Politik Indonesia sebelum Kemerdekaan
Pahlawan yang menentang penjajah adalah Sultan Agung Anyorokusumao(1591-1645), kemudian Untung Suropati yang rela melepaskan istrinya seorang putri Belanda. Para sultan yang berjuang adalah Sultan Hasanudin(1631-1670), Sultan Agung Tirtayasa(1631-11683), Sultan Mahmud Badarudin II (1776-1852), dan Sultan Thoha Syaifudin (1816-1904)

Sedang para ulama yang berjuang adalah Tuanku Imam Bonjol(1772-1864), Pangeran Diponegoro(1785-1855) bersama Kiai Mojo dan Sentot Alibasyah, Pangeran Antasari(1797-1862. di Maluku ada Kapiten Pattimura(1783-1817) dan Martha Tiahahu(1800-1818) dan pemberontakan Trunojoyo dari Madura. Di Aceh,Teuku Umar91854-1899). Teuku Cik Ditiro(1836-1891), Cut Nyak Din(1850-1908), Cut Nyak Meutia (1870-1910) dan Panglima Polim. Di Jawa ada Sri Susuhunan Pakubuwono VI(1807-1849) dam Raja Sisingamangaraja(1849-1907). Namun perlawanan-perlawanan tersebut masih bersifat kedaerahan.

Sejarah Politik Indonesia kemudian mencatat bahwa muncul kesadaran untuk melakukan perlawanan harus secara bersama-sama. Pada tahun 1908 berdiri Budi Utomo, 1911 berdiri Syariat Islam, 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia, hingga pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda dari masing-masing daerah mengucapkan sumpah pemuda.

Setelah sumpah pemuda pergerakan tidak lagi bersifat kedaerahan, tetapi bersifat nasional. Berbeda dengan Muhammadiyah yang bercorak sosiokeagamaan, SI adalah organisasi politik yang cukup menonjol kala itu. Sebelumnya H,Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) yang bersifat komersial. Pada tahun 1912 SDI berubah menjadi SI pemimpinnya adalah H.O.S Tjokroaminoto(1883-1934) maka orientasi gerakanya tidak saja bersifat komersial tetapi berubah ke politik.

H.J.F Sneevliiet adalah orang Belanda yang memperkenalkan Marxisme atau komunisme pertama kali di Indonesia. Pada tahun 1914 kelompok Marxis mendirikan ISDV(Indhische Sociaal Democratische Vereeniging yaitu organisasi Sosial Demokrat Hindia Belanda).Melalui organisasi ini mereka mengekspor gagasan dan slogan marxisme kedalam tubuh SI.Dimana pada tahun 1917 Marxis baru saja mendapat kemenangan hebat di Rusia.

Kemenangan Revolusi Oktober di Rusia memberikan dorongan yang hebat pada ISDV dalam menyebarkan Marxisme di Indonesia. Pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV berubah menjadi PKI (Partai Komunis Indonesia) dengan SI cabang Semarng sebagai pusatnya. Yang memilih Semaun menjadi ketuanya.

Tanggal 8 Desember 1941 pecah perang pasifik sebagai rangkaian Perang Dunia Kedua. Jerman, Itali dan Jepang melancarkan aksi tempurnya yang mendunia. Jepang di Asia sedang dua sekutunya di Eropa. Pada tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda bertekut lutut kepada Pemerintah jepang. Jepang membawa Gubernur Jenderal Carda Van Starkenborgh Srachouwerm ke Formosa. Selama tiga setengah tahun Jepang menjajah bangsa Indonesia, mereka memperkosa rakyat Indonesia dengan kerja romusa.

Di Manchuria, Rusia menyerbu Jepang sehingga Jepang mulai lemah dalam mempertahankan daerah-daerah jajahannya. Pada tabggal 6 Agustus 1945 Hiroshima di jatuhi Bom Atom dan pada tanggal 9 Agustus 1945 Nagasaki di jatuhi Bom Atom juga. Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Dalam kevakuman kekuasan tersebut, sekelompok anak muda begelora ingin memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.dengan melarikan Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta ke Rengasdengklok. PPKI (Panita Persiapan Kemerdekaan Indoesia) batal melaksanakan rapat karena penculikan tersebut.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Jam 10.00 WIB, Indonesia mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan ke Seluruh Dunia. Atas nama Bangsa Indonesia, Sukarno dan Hatta menandatangani Naskah Prokalamasi di Jalan Pegangsaan No. 56 Jakarta. Sejak proklamasi kemerdekaan tersebut, sejarah politik Bangsa Indoesia merupakan sejarah suatu bangsa yang masih muda dalam menyusun politik pemerintahan. Landasan berpijaknya adalah konstitusi dan ideologi yang mereka ciptakan sendiri sesuai perkembangan budaya masyarakat. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengadakan sidang dan berhasil menetapkan konstitusi, presiden dan wakil presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar